Belalang

Belalang adalah hewan yang tercantum dalam Alkitab. Belalang merupakan hewan yang cukup mudah ditemui di daratan manapun, terutama di wilayah yang masih terdapat lahan hijau termasuk di kota kota besar yang masih memiliki taman sebagai tempat bertumbuh kembangnya. Belalang merupakan jenis serangga yang mengalami metamorfosis tidak semupurna. Hewan yang mampu melompat hingga 20 kali dari panjang tubuhnya. Hewan ini tidak berbahaya sehingga dapat jadi hewan mainan anak-anak.

Photo by Silas Jaeger on Pexels.com

Menurut para rabi ada 800 jenis. Belalang berpindah-pindah, tapi perpindahannya tidak terjadi pada musim tertentu dalam setahun atau pada masa selang yg pasti. Kawanan belalang berpindah menurut arah angin, sebab kemampuan terbangnya hanya sedikit. Biasanya belalang menyusup ke Palestina melalui gurun Arab di bagian selatan atau tenggara. Ada dua kelompok utama belalang yaitu belalang antena panjang dan antena pendek.

Belalang memiliki predator seperti kumbang, burung, tikus, ular, dan laba-laba. Ketika belalang merasa terancam, mereka akan mengeluarkan cairan cokelat untuk melindungi belalang dari serangan hewan seperti kalajengking dan pemangsa lainnya kemudian melambung dan terbang dengan cepat. Belalang juga mencoba melarikan diri dari musuh-musuh (Predator) mereka dengan bersembunyi di rumput atau di antara dedaunan.

Belalang memiliki ciri-ciri:

1. Karakteristik Fisik Belalang

Belalang biasanya berwarna cokelat, hijau atau hitam. Mereka memiliki kaki belakang besar yang membantu mereka melompat jarak jauh dari rumput ke rumput, oleh karena itu dalam Bahasa Inggris belalang disebut Grasshoppers. Belalang dewasa juga memiliki dua pasang sayap, dengan sayap depan yang ramping dan belakang yang besar.

Dari segi anatomi belalang memiliki susunan tubuh unik yang terbagi menjadi tiga bagian utama: kepala, dada, dan perut. Kaki belalang yang besar biasa disebut jumping leg (kaki belakang) yang digunakan untuk mendorong belalang di udara untuk melompat dari daun ke daun. Sementara kaki tengah dan kaki depan, digunakan untuk berjalan dan menggenggam pohon, daun, dll. Antena mereka mengandung struktur sensorik yang merespon sentuhan dan bau. Mata yang sederhana berfungsi untuk merasakan intensitas cahaya, mata belalang yang besar berfungsi untuk mencakup penglihatan yang luas.

2. Makanan Belalang

Belalang kebanyakan memakan tumbuhan yang berarti termasuk hewan herbivora. Beberapa spesies hidup di tanaman inang dan memakan daun, bunga, batang dan bijinya. Spesies belalang lain memakan apa yang mereka temukan di tanah, seperti potongan daun dan bunga, biji bahkan serangga mati. Tapi belalang bisa pilih-pilih tentang makanan mereka. Mereka sering mencicipi makanan sebelum mulai dikonsumsi. Biasanya, belalang memilih makanan yang menghasilkan asam amino, gula dan vitamin yang tepat.

3. Reproduksi

Belalang betina biasanya memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada jantan karena ovipositornya. Setelah kawin dan siap untuk bertelur maka belalang betina akan menggunakan ovipositornya untuk menggali lubang di tanah, sehingga dia bisa bertelur. Ukuran, bentuk, dan jumlah telur berbeda tergantung pada spesiesnya. Belalang betina bertelur rata-rata 200 butir selama masa hidupnya.

4. Perilaku

Belalang paling aktif di siang hari, tetapi juga terkadang mencari makan di malam hari. Diketahui belalang tidak memiliki sarang atau wilayah dan beberapa spesies melakukan migrasi panjang untuk menemukan pasokan makanan baru. Sebagian besar spesies soliter dan hanya berkumpul bersama untuk kawin, tetapi spesies yang bermigrasi terkadang berkumpul dalam kelompok besar jutaan atau bahkan milyaran individu.

Belalang dalam Alkitab adalah hewan yang dapat dimakan dan bersifat halal berdasarkan Taurat Musa. (Imamat 11:21-22). Yohanes Pembaptis makanannya adalah belalang (Markus 1:6).

Belalang yang kecil dan lemah dan dapat dimakan terkadang berubah menjadi hama yang merusak pertanian. (1 Raja-raja 8:37-38) Bangsa Mesir saat melarang bangsa Israel menuju tanah yang dijanjikan Tuhan, tulah belalang adalah salah satu tulah yang menyerang Mesir. (Keluaran 10:4-15) Belalang dalam jumlah jutaan atau milyaran adalah bencana.

Hama belalang menyerang orang Israel sebagai salah satu bentuk hukuman akibat dosa (Ulangan 28:38,42) Jika alami serangan belalang maka orang Israel harus merendahkan diri dihadapan Tuhan agar lenyap serangan hama belalang. (2 Tawarikh 7:13,14)

Belalang dalam kitab Wahyu 9:3: “Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.” menurut R.A. Torrey melukiskan guru-guru palsu pada masa kemurtadan yang bersikap seperti belalang. Belalang juga melukiskan musuh yang membinasakan, penguasa yang tidak beribadah dan kebinasaan karena menjadi musuh Allah

Seseorang yang terpisah dari Allah adalah manusia rapuh dan lemah seperti seekor belalang yang kecil dan lemah; “aku menghilang seperti bayang-bayang t  pada waktu memanjang, aku dikebutkan seperti belalang – Mazmur 109:23″

Kelelawar

Kelelawar dalam Alkitab diklasifikasikan sebagai jenis hewan burung sebab Taurat yang ditulis oleh Musa tidak mengenal taksonomi hewan yang disusun oleh Carolus Linaeus yang lahir 23 mei 1707. Menurut Carolus Linaeus kelelawar adalah mamalia yang dapat terbang…super ordo Archonda tetapi dalam perkembangnya masuk  ordo super Laurasiatheria. Klasifikasi hewan terus melakukan perubahan klasifikasi sesuai perkembangan ilmu biologi dimana sekarang didasarkan genetika. Sama halnya dengan Ikan Paus dianggap satu kelompok Cetartiodactyla seperti unta dan ruminasia bukan termasuk ikan pada umumnya. Kelelawar menurut taksonomi hewan terjadi perubahan fungsi kaki depan menjadi sayap sehingga dapat terbang. kelelawar ekor bebas Meksiko ( Tadarida brasiliensis ), dapat mencapai kecepatan gerak 160 km / jam.

Kelelawar, Ibrani: עֲטַלֵּף – ‘ATALEF termasuk ke dalam daftar diantara makhluk terbang lainnya (burung) di dalam daftar makanan haram dalam Imamat pasal 11. Alkitab menggolongkan kelelawar di antara makhluk-makhluk terbang yang haram yang tidak boleh dimakan oleh orang Israel (Imamat 11:19; Ulangan 14:18). Sekitar 20 spesies kelelawar (Chiroptera) dapat ditemukan di Israel sekarang.

Kelelawar memakan serangga, buah, nektar dan darah tergantung species. Perbedaan makanan berhubungan dengan perbedaan gigi kelelawar. Kelelawar kecil pemakan serangga dapat memiliki sebanyak 38 gigi, sedangkan kelelawar vampir hanya memiliki 20 gigi. Kelelawar yang memakan serangga berkulit keras memiliki gigi yang lebih sedikit tetapi lebih besar dengan taring yang lebih panjang dan rahang bawah yang lebih kuat daripada spesies yang memangsa serangga bertubuh lebih lembut. Pada kelelawar pemakan nektar, gigi taringnya panjang, sedangkan gigi pipi berkurang. Pada kelelawar pemakan buah, ujung gigi pipi diadaptasi untuk dihancurkan. Gigi seri atas kelelawar vampir tidak memiliki enamel , yang membuatnya setajam silet. Kekuatan gigitan kelelawar kecil dihasilkan melalui keunggulan mekanis , memungkinkan mereka menggigit melalui pelindung keras serangga atau kulit buah

Pada siang hari, kelelawar biasanya bergelantungan dengan kepala di bawah dalam gua-gua yang gelap atau bangunan-bangunan yang kosong, lalu pada waktu senja mereka keluar untuk berburu makanan dalam kegelapan malam. Jika sejumlah besar kelelawar bergelantungan di satu tempat, biasanya tercium bau tikus yang memuakkan. Ada gua-gua yang penuh dengan timbunan kotoran kelelawar yang cukup tinggi, sehingga menjadi sumber pupuk yang berharga. 

Alkitab tidak memberikan gambaran simbolis terhadap kelelawar seperti sejumlah budaya di dunia seperti budaya, termasuk di Eropa, kelelawar dikaitkan dengan kegelapan, kematian, sihir, dan kedengkian. Di antara penduduk asli Amerika  seperti  Creek ,  Cherokee  dan  Apache , kelelawar diidentifikasi sebagai penipu  atau simbol positif di Tiongkok, kelelawar dikaitkan dengan kebahagiaan, kegembiraan, dan keberuntungan.

Kelelawar bergelantungan di tempat-tempat gelap telah mendorong nabi Yesaya untuk berbicara tentang melemparkan allah-allah emas dan perak kepada kelelawar. Semua berhala demikian pantas berada di tempat yang gelap dan najis, bukannya di tempat-tempat yang terhormat dan terkemuka yang diberikan oleh para penyembah mereka yang tertipu (Yesaya 2:20).

Tabut Perjanjian

Tabut Perjanjian bahasa Ibrani: אָרוֹן הָבְרִית Ārōn Hāb’rīt adalah tanda kehadiran TUHAN sebab TUHAN bertemu dengan umatNya dan telah berjanji kepada Bangsa Israel melalui Musa tentang berkat bagi mereka dan keturunannya jika mereka menaati-Nya. Allah juga sekaligus memperingatkan kutukan dan penghukuman, jika mereka tidak menaati-Nya.

Tuhan berbicara dengan Musa “dari antara dua kerubim” di penutup Tabut (Keluaran 25:22). Tabut dan benda-benda sucinya merupakan “keagungan Israel” (Ratapan 2:1).  Tabut perjanjian dibuat oleh Bezaleel.

Tabut perjanjian berbentuk:

  • Terbuat dari kayu penaga / akasia (acacia wood).
  • Disalut dengan emas murni di bagian dalam dan luarnya, sehingga tidak tampak bahan kayunya.
  • Berukuran: sekitar 125 cm (panjang) x 75 cm (lebar) x 75 cm (tinggi).
  • Dirancang untuk dibawa dengan cara diusung pada dua batang pengusung
  • Ditutup dengan “Tutup pendamaian”.
  • Dihiasi dengan ukiran kerub (suatu jenis malaikat) dari emas murni.

Isi Tabut Perjanjian :

  • Dua loh batu berisi Sepuluh Perintah Allah.
  • Satu buli-buli emas berisi manna.
  • Tongkat Harun yang pernah bertunas.

Denny F.M. Tuyu menyatakan benda dalam tabut perjanjian mengisahkan pemberontakan terhadap TUHAN. Misal: Dua loh batu yang gagal dipenuhi dengan sempurna, tongkat Harun dimana secara adikodrati dapat bertunas, berbuah dan berbunga yang bicara pemberontakan manusia terhadap kepemimpinan yang ditunjuk Tuhan dan Buli berisi manna berbicara pemberontakan manusia terhadap pemeliharaan TUHAN karena suatu kali menyebut manna sebagai roti yang tidak berharga (Bilangan 21:5)

Isi Tabut Perjanjian ditutupi oleh tutup pendamaian dimana orang Israel wajib berpuasa setahun sekali pada Hari Raya Perdamaian sambil mengunakan kain kabung dan abu. Pada hari itu setiap tahun imam besar boleh masuk melalui tabir ke Ruang Maha Kudus dengan menaruh darah hewan di atas tutup pendamaian tabut Perjanjian. (Keluaran 25:22) Dengan adanya darah hewan sebagai lambang bahwa TUHAN tidak melihat dosa-dosa manusia atas kegagalan memenuhi hukum-Nya serta melakukan pemberontakan. Semuanya ditutupi oleh darah.

Saat ini kita telah ditutupi dosanya dengan sempurna dengan darah Anak Domba Allah, Yesus Kristus korban yang sempurna sebagai pengampunan dosa. Kegagalan dalam hidup benar dan kudus di hadapan TUHAN dan juga ketidak setiaan / pemberontakan kita telah diampuni oleh penebusan Yesus Kristus di Kayu Salib Golgota jika percaya dan menerimaNya sebagai TUHAN dan Juruselamat.

Kita tidak tergantung lagi kepada tutup pendamaian tetapi Yesus Kristus sebab DIA sempurna telah memperdamaikan manusia dengan TUHAN dan olehNya kita masuk dalam hadirat Bapa surgawi. Beriman kepada-Nya maka DIA memperdamaikan dengan Allah.

Bunga Karang

Kata “bunga karang” di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru tercatat dalam Matius 27:48; Markus 15:36; dan Yohanes 19:29. Kata itu dterjemahan dari kata Yunani σπόγγος / spoggos.

Bunga Karang.

Bunga karang adalah benda laut yang lembut. Bunga karang lama sebelumnya dianggap sebagai tanaman, tetapi sekarang dianggap oleh para peneliti menjadi bagian dari dunia hewan. Bunga karang adalah hewan dengan tata susunan yang sangat sederhana, menempel pada batu atau benda lain di dalam laut atau di air tawar. Para nelayan bunga karang menyelam dari perahu, dengan atau tanpa peralatan menyelam, dan mengambil bunga karang dari batu dengan tangan mereka. Bunga karang dibiarkan mati dan membusuk di udara dan kemudian dicuci sehingga tidak ada yang tersisa kecuali kerangka. Bunga karang dapat menyerap cairan, liat dan elastis. Karena dapat menyerap dan mengeluarkan cairan , bunga karang menjadi komoditi penting pada zaman dahulu.. Pemanfaatan bunga karang terkait dengan harga jualnya yang sudah ada sejak zaman dahulu. Meskipun tampaknya tidak ada pemberitahuan tentang hal itu di Perjanjian Lama, namun ada kemungkinan bahwa bunga karang sudah dipergunakan oleh orang Ibrani kuno, yang dapat dengan mudah mendapatkannya dari Laut Mediterania.

Aristoteles menyebutkan beberapa jenis dan dengan hati-hati meperhatikan yang berguna untuk tujuan ekonomii. Bunga karang dipergunakan pada zaman dahulu untuk mencuci, membersihkan meja setelah makan. Pliny menjelaskan bahwa bunga karang dipergunakan oleh pelukis zaman itu.

Berkaitan dengan peristiwa saat penyaliban Yesus, Matius dengan jelas mengatakan bahwa seseorang dari mereka yang berdiri di sekitar salib Yesus datang dan mengambil bunga karang, lalu mencelupkannya ke dalam anggur asam, kemudian mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberikan kepada Yesus untuk diminum. Ini menegaskan bunga karang dapat menyerap anggur asam. Markus dan Yohanes pun mengatakan hal yang sama.

Bunga karang penampilannya memang sederhana, bahkan dia berada dalam air, tidak terlihat orang, kecuali orang menyelam ke dalam air, namun bunga karang adalah benda yang berguna. Demikian seharusnya kita , tidak perlu menonjolkan diri atau menampilkan sesuatu supaya menarik bagi orang lain, tetapi dengan penampilan yang sederhana pun, kita bisa menjadi orang yang berguna bagi orang llain. Berbagai lapisan masyarakat menunggu kehadiran kita karena kita berguna bagi mereka. Bahkan kita menjadi orang yang dicari-cari, sebagaimana bunga karang yang dicari orang sekalipun orang tersebut harus menyelam ke dalam air. Itu akan menjadi kesaksian bagi banyak orang.

Empedu / Poison Hemlock

Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. Matius 27:34.

Di atas kayu salib Yesus Kristus disuguhkan minuman anggur bercampur empedu / Khole, suatu ramuan yang rasanya amat pahit, yang mempunyai pengaruh untuk menghilangkan rasa sakit. Yesus Kristus mencicipi namun tidak meminumnya.

Hemlock

Empedu dalam teks dan konteks sebagai makanan dan minuman maka empedu / racun merujuk kepada jenis tumbuhan “Poison Hemlock / Conium maculatum yang rasanya pahit dan beracun. Tanaman ini semua bagiannya beracun (daun, batang, biji dan akarnya) Racun “hemlock” bersifat mematikan sehingga dalam kadar tertentu seseorang dapat tewas setelah memakannya. Bahkan, orang pun dapat mati setelah memakan burung hasil tangkapan yang mengonsumsi biji hemlock.

Conium maculatum adalah tumbuhan herba berbunga dua tahunan yang tumbuh setinggi 1,5–2,5 m (5–8 kaki), dengan batang licin, hijau, berlubang, biasanya berbintik atau bergaris merah atau ungu di bagian bawah batang. Semua bagian tanaman tidak berbulu (gundul); yang daun yang dua sampai empat menyirip , halus dibagi dan berenda, segitiga secara keseluruhan dalam bentuk, hingga 50 cm (20 in) panjang dan 40 cm (16 in) yang luas.  Bunga Hemlock kecil dan putih; mereka berkerumun longgar dan setiap bunga memiliki lima kelopak. Tanaman tersebut terlihat seperti tanaman wortel liar ( Daucus carota). Seseorang dapat membedakan keduanya dari satu sama lain dengan tekstur halus hemlock, hijau tengah, cukup cerah, warna dan ketinggian umum rumpun besar paling sedikit 1,5 meter, dua kali lipat maksimum wortel liar. Wortel memiliki batang berbulu yang tidak memiliki bercak ungu. Ini dapat disamakan dengan peterseli sapi yang tidak berbahaya ( Anthriscus sylvestris ).

Tanaman ini sering ditemukan di tanah dengan drainase yang buruk, terutama di dekat sungai, selokan, dan permukaan berair lainnya. Tumbuhan ini juga muncul di pinggir jalan, tepi lahan pertanian dan areal limbah Conium maculatum tumbuh di tanah yang cukup lembab, tetapi juga di padang rumput kasar yang lebih kering, pinggir jalan dan tanah yang terganggu. Ini digunakan sebagai tanaman makanan oleh larva beberapa lepidoptera , termasuk ngengat karpet tanah perak dan khususnya ngengat racun hemlock ( Agonopterix alstroemeriana ). Yang terakhir telah banyak digunakan sebagai agen pengendali hayati untuk tanaman. Poison hemlock tumbuh di musim semi, ketika banyak semak tidak berbunga dan mungkin tidak ada di daun.

Poison hemlock mengandung coniine dan beberapa alkaloid beracun serupa , dan beracun bagi semua mamalia (dan banyak organisme lain) yang memakannya. Keracunan telah dilaporkan pada sapi, babi, domba, kambing, keledai, kelinci, dan kuda. Menelan kurang dari sepersepuluh gram coniine, kira-kira setara dengan enam sampai delapan daun hemlock, bisa berakibat fatal bagi manusia dewasa.  Biji dan akarnya juga beracun, lebih dari daunnya.  Sementara toksisitas hemlock terutama diakibatkan oleh konsumsi, keracunan juga dapat terjadi akibat penghirupan, dan dari kontak kulit.  Petani juga perlu berhati-hati agar jerami yang diumpankan ke hewan tidak mengandung hemlock. Poison hemlock paling beracun di musim semi ketika konsentrasi γ-coniceine (pendahulu toksin lain) berada pada puncaknya. 

Meskipun Hemlock mempunyai efek sampingan yang mematikan, daun hemlock, akarnya dan bijinya dapat digunakan untuk membuat obat-obatan untuk masalah pernafasan termasuk bronkitis, batuk rejan dan asma; untuk menahan / menghilangkan rasa sakit, kondisi nyeri badan termasuk tumbuh gigi pada anak-anak, sendi bengkak, dapat mengurangi rasa perih karena luka dan keram. Hemlock juga digunakan untuk mengurangi rasa kegelisahan / stres. Kegunaan lain untuk pegobatan tumor, sesak, infeksi kulit, epilepsi, penyakit parkinson dan infeksi kandung kemih. Hemlock dapat digunakan sebagai penawar racun zat strychnine yaitu zat alkaloid yang digunakan sebagai pestisida terutama untuk membasmi tikus.

Yesus Kristus tidak minum minuman yang berasal dari buah anggur bercampur bahan penghilang rasa sakit di kayu salib.

Adas Manis

Kata “adas manis” di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru hanya ditmukan dalam Matius 23:23. Kata “adas manis” adalah terjemahan dari kata ἄνηθον / anēthon, dan bahasa Latinnya adalah Pimpinella anisum. Kata ini dalam Bahasa Inggeris diterjemahkan “anise” dan atau “dill”.

Adas manis adalah tanaman tahunan yang tumbuh setinggi 1-3 kaki atau sekitar 30 sampai 100 sentimeter. Batangnya naik ke atas dan membelah menjadi cabang-cabang ramping yang dihiasi daun-daun kecil. Tanaman adas manis berbunga putih kekuningan dan mekar sekitar bulan Juni hingga Agustus. Buahnya oval pipih sepanjang setengah sentimeter. Adas manis tumbuh liar di Mesir, Suriah, Palestina dan sekitarnya. Bagi orang zaman dahulu, adas manis telah menjadi tanaman herbal yang umum di setiap tanam. Meskipun saat ini jarang digunakan dalam pengobatan modern dibandingkan zaman dahulu, namun Adas manis masih mempertahankan reputasi semula sebagai zat yang membantu pencernaan perut, membuang angin dalam perut.

Biji adas manis akan terasa hangat jika dikonsumsi. Orang-orang Romawi mengunyahnya untuk menjaga kelembaban yang menyenangkan di mulut dan memperharum nafas, yang juga dilakukan oleh orang Timur. Adas manis juga digunakan untuk penyedap kue, yang biasanya oleh orang Romawi disajikan pada akir pesta pernikahan. Jadi adas manis merupakan tumbuhan yang terkenal saat itu, menyerupai jintan tetapi lebih harum.

Adas manis di budidayakan di negara negara Timur. Spesies tanaman kebun inilah yang menjadi kebiasaan orang-orang Farisi membayar perpuluhan, sekalipun Matius 23:23 merupakan sebuah teguran keras oleh karena kemunafikan mereka. Talmud mensyaratkan bahwa biji, daun, dan batang adas manis dipakai untuk membayar persepuluhan.

John Gerard, penulis Historie of Plants (1597), sebuah karya yang mmeminjam informasi secara bebas dari karya Dr. Priest, Pemptades (1583), mengatakan tentang adas manis: diberikan kepada anak-anak kecil untuk dimakan tatkala sakit.

Hal yang menarik dari Adas Manis adalah sekalipun saat ini banyak orang tidak fokus lagi untuk memanfaatkannya, tetapi kualitasnya sebagai obat dan makanan tidak berubah, tetap dapat dipertanggungjawabkan. Bukankah seharusnya kita seperti itu? Orang lain boleh menganggap kita berguna atau tidak, tetapi kualitas hidup kita sebagai orang percaya harus tetap dapat dipertanggungjawabkkan, yang jika suatu waktu orang membutuhkan, mereka akan dapat manfaatnya.

Beruang

Kata “beruang” dalam bahasa Ibrani adalah דֹּב / dob, dalam bahasa Yunani adalah ἄρκος / arkos. Beruang yang disebutkan dalam Alkitab adalah beruang Suriah (Ursus syriacus), yang masih ditemukan di pegunungan yang lebih tinggi. Beruang Suriah hampir tidak berbeda dengan beruang cokelat Eropa.

Beruang Suriah Cokelat

Beruang merupakan hewan yang melakukan hibernasi. Pada umumnya hal ini dilakukan pada saat musim dingin demi menghemat energi, karena selama musim dingin seringkali makanan menjadi langka dan susah didapat. Beruang beruang mengurung diri di gunung gunung Lebanon saat musim dingin dan turun ke desa-desa dan kebun kebun pada musim panas. Dimasa lalu, mereka memperluas daerah jelajah hingga ke bagian lain di Israel. Dalam Alkitab ditemukan beruang di hutan antara Yerikho dan Betel ( 2 Raja raja 2:24). Empat puluh dua anak yang mengejek Elisa di cabik-cabik.

Beruang Suriah memiliki berat 249 Kilogram dan ukuran 101-139 sentimeter tetapi ada yang mencapai dua meter. Beruang jantan dewasa memiliki tengkorak 30-40 sentimeter. Warna umumnya adalah coklat keabu-abuan yang sangat terang. Warna yang lebih terang biasanya muncul di ketinggian yang lebih tinggi. Bulu di dekat bahu biasanya lebih panjang dan lebih gelap serta kadang kadang ada garis gelap di belakang dan bercek cokelat gelap di bagian atas kepala. Kaki umumnya lebih gelap daripada bagian tubuh lainnya. Beruang Suriah memiliki cakar putih dan merupakan binatang omnivora. Mereka mencari makan di hutan dan dipadang rumput. Mereka memakan hampir semua jenis makanan yang tersedia bagi mereka. Misal daging, kacang-kacangan dan buah-buahan. Jika mereka cukup lapar, dapat masuk ke desa-desa di sekitar pegunungan. Dalam mencari makan, beruang menyerang ternak.

Kelahiran terjadi selama hibernasi di musim dingin. Anaknya sangat kecil saat lahir, tetapi tumbuh dengan cepat. Beruang tidak suka hidup berkelompok, kecuali dengan anak-anaknya. Populasi beruang ini sudah sangat menurun. Penebangan hutan menyebabkan beruang sangat jarang terlihat dimana dulunya berhabitat di Lebanon Selatan dan Gunung Hermon.

Beruang termasuk hewan pemberani, tidak mengenal takut menghadapi hewan apa pun.Ini dapat menjadi dorongan bagi kita supaya menjadi orang pemberani dalam menghadapi masalah apa pun. Kasihnya kepada keluarga, terutama anak-anak, juga dapat ditiru. Namun sifatnya yang ganas dan merusak jangan kita tiru.

Cendana

cendanaCendana, yang dalam bahasa Ibrani hanya dalam bentuk jamak ”almuggiym, adalah sejenis kayu berharga yang dibawa bersama-sama dengan emas dan batu-batu berharga dari Ofir oleh angkatan laut Hiram pada masa Salomo, dan digunakan oleh Salomo untuk ornamen Bait Suci dan istana, serta untuk membuat alat musik (1 Raja-raja 10:11-12). Dr. Shaw mengira itu pohon cemara, karena katu pohon itu masih digunakan di Italia dan di tempat lain untuk biola, harpsichord, dan instrumen senar lainnya. Yosefus memperkirakan cendana sebagai sejenis pinus, namun berbeda dengan pinus pada zamannya. Banyak rabi memahami kata ‘almuggiym sebagai mutiara, tertulis di dalam Talmud, dan diperoleh dari Laut Merah dan Mediterania, di mana itu merupakan bahan yang diekspor ke India. Kita mungkin harus memahami penjelasan para rabi tersebut karena hanya merujuk pada warna merah dari cendana. Kimchi menafsirkan bahwa kayu itu adalah kayu pewarna merah yang disebut albaccum dalam bahasa Arab, dan secara umum disebut kayu Brazil, di mana orang-orang modern telah mengikuti pemahaman ini.

Kayu cendana yang paling umum adalah yang paling dikenal dan paling dihargai di India. Kayu cendana dipotong untuk diekspor ke Cina, ke Teluk Persia, dan Arab. Bagian luar batang kayunya berwarna putih dan tanpa bau; bagian dalam berwarna merah; bagian dekat akar paling harum, terutama pohon-pohon cendana yang tumbuh di bukit dan tanah berbatu. Pohon cendana bervariasi dalam diameter batangnya dari 8 sampai 12 sentimeter atau lebih, dan tingginya sekitar 8 sampai 10 meter atau lebih. Kayu cendana secara umum berbutir halus dan harum, dan banyak digunakan untuk membuat rosario, kotak kayu dan lemari. Orang Tiongkok menggunakannya juga sebagai dupa baik di kuil mereka maupun rumah pribadi. Kayu cendana telah lama dikenal di Timur dan sangat menarik perhatian dan banyak diinginkan negara utara. Kayu cendana disebutkan dalam karya-karya Sanscit awal, dan juga pada karya orang Arab. Actuarius adalah penulis Yunani paling awal yang secara tegas memperhatikannya. Dalam Periplus o Arrian disebutkan sebagai salah satu barang dagangan yang dapat diperoleh di Omana, di Gedrosia.

Ciri utama dari kayu cendana adalah kuat dan harum, serta kebal terhadap serangan serangga, maka layaklah kalau kayu cendana dijadikan salah satu bahan untuk Bait Suci dan istana raja. Pertanyaannya bagi kita (dalam penerapan alegoris) adalah apakah kita sudah menjadi orang percaya yang kuat untuk dijadikan “bahan” membangun rumah Tuhan, yaitu gereja? Apakah kita sudah menjadi orang percaya yang tahan terhadap serangan “musuh” yang berusaha membuat kita lapuk, tidak berguna? Apakah kita sudah menyebarkan keharuman melalui perkataan dan tindakan kita, sehingga orang lain merasa betah berada bersama dengan kita? Jadilah seperti kayu cendana!

Jawan

jawan

Kata “jawan” di dalam Yehezkiel 4:9 diterjemahkan dari kata Ibrani dochan, diterjemahkan ke dalam bahasa inggeris millet. Jawan termasuk tanaman sereal, yang ditanam secara luas di seluruh dunia, ada yang dikonsumsii manusia tetapi ada juga yang digunakan untuk makanan ternak. Jawan adalah tanaman penting di daerah tropis semi kering di Asia dan Afrika. 97% produksi jawan di seluruh dunia dihasilkan oleh negara-negara berkembang. Jawan sangat disukai karena produktivitas dan musim tanamnya yang pendek dan bisa tumbuh di bawah kondisi kering dan bersuhu tinggi.

Jawan menjadi suber makanan utama di daerah gersang dan semi kering di dunia. Di India Barat, Jawan sudah biasa diolah menjadi teoung dan selama ratusan tahun untuk membuat makanan pokok lokal, yaitu roti. Bubur jawan adalah makanan tradisional di Rusia, Jerman, dan Tiongkok. Di Rusia, bubur jawan dimakan manis, yaitu dengan ditambah susu dan gula, ditambah pada proses akhir memasak. Selain dimakan manis, juga gurih, yaitu dicampur dengan sup daging atau sayuran. Di Tiongkok, dimakan tanpa susu atau gula, seringnya dengan kacang atau ubi jalar. Di Jerman, juga dimakan manis, direbus dalam air dengan apel, yang ditambahkan selama proses perebusan dan madu yang ditambahkan selama proses pendinginan. Pengunaan jawan sebagai makanan turun, yaitu antara tahun 1970-an dan 2000-an, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, karena negara-negara berkembang seperti India telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Secara tradisional, jawan juga digunakan untuk pembuatan bir dibeberapa budaya, misalnya oleh orang Tao di Orchid Island dan orang Amis, penduduk asli Taiwan. Orang orang di Afrika Timur menyeduh dari jawan. Jawan yang telah berfermentasi disiapkan dalam panci besar dengan air panas dan orang-orang menjadikannya minuman dengan menghirupnya dengan sedotan panjang.

Orang-orang yang terkena gangguan terkait gluten, dan yang membutuhkan diet bebas gluten, dapat menganti sereal yang mengandung gluten dalam makanan mereka dengan jawan. Secara umum, jawan berguna untuk melindungi jantung, mencegah diabetes, memperbaiki sistem pencernaan, menurunkan resiko kanker, mendetoksifikasi tubuh, meningkatkan kesehatan pernafasan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan tingkat energi, dan memperbaiki otot dan saraf.

Penyebutan di Yehezkiel 4:9 menunjukkan bahwa jawan juga dimanfaatkan di Israel. Namun disini menunjukkan situasi yang memprihatinkan. Biasanya yang dibuat untuk roti adalah gandum, dan bagi orang miskin, jelai juga digunakan. Sementara yang lainnya, termasuk jawan adalah untuk makanan ternak. Karena kelangkaan, maka gandum dan jelai dicampur dengan yang lain, temasuk jawan, untuk dijadikan roti.

Burung Undan

Pelecanus Onocrotalus

Kata “burung undan” diterjemahkan dari qa’ath, bahasa latinnya pelecanus onocrotalus. ada ahli bahasa yang menghubungkan kata Ibrani qa’ath dengan kata qe’ yang berarti to vomit atau muntah, di mana kata ini diterapkan pada burung tersebut karena mereka menelan sejumlah ikan besar dan kemudian melepaskannya ke sarangnya. Yang dikenal di Palestina adalah burung undan berwarna putih dan abu-abu kecoklatan, keduanya hampir sepanjang 6 kaki atau 1,83 meter dan memiliki rentang sayap sekitar 12 kaki atau 3,66 meter. Mereka tinggal disekitar Laut Mati, juga sekitar Sungai Yordan, bahkan sangat banyak di hutan belantara pantai Mediterania. Burung undan yang berwarna coklat lebih besar dari yang berwarna putih. Masing-masing dari mereka memiliki parah panjang, kantong tenggorokan yang luas dan kaki yang berselaput. Mereka membangun sarang yang besar , diameternya sekitar 5 kaki atau 1,52 meter, dari ranting semak-semak kering, dan digunakan untuk bertelur, biasanya dua atau tiga telur. Ketika telur telur menetas, maka sang induk akan menutupi anak-anaknya dengan semak semak kering dan membiarkan mereka berada dalam sarang sampai tubuhnya penuh bulu dan mampu terbang. Ini memaksa burung induk untuk memberi mereka makan dalam waktu yang lama. Induk burung akan membawa sejumlah besar ikan ke sarang sehingga anak-anak burung undan tersebut tidak dapat mengonsumsi semuanya dan banyak ikan yang jatuh ke tanah. Ketika burung undan pergi mencari makanannya, ia terbang ke udara, kemudian memutar kepalanya di satu sisi, dan dengan satu mata yang melihat dengan tajam ke dalam air sambil melihat seekor ikan. Kemudian melesat turun dengan cepat, dan hampir pasti akan menangkapnya. Burung undan tidak terlihat indah ketika bertengger, tetapi bulu mereka yang berwarna coklat atau putih terentang bersama-sama akan terlihat mengesankan.

Dalam Imamat 11:18 dan Ulangan 14:17 dijelaskan bahwa burung udan termasuk binatang yang tidak boleh dimakan, dianggap kejijikan. Mungkin karena burung udan tergolong burung yang rakus. Selanjutnya disebutkan dalam Mazmur 102:7a, “Aku sudah menyerupai burung undan di padang gurun.” Di sini Daud menyamakan dirinya dengan seekor burung undan yang sedang berada di padang gurun, yang berarti berada di tengah kesunyian dan kesendirian. Di samping itu, tenti ini menggambarkan keadaan yang sulit baginya.

Belajar mengenai burung undan, kita mendapatkan satu pelajaran penting, yaitu bahwa burung undan termasuk burung yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya. Demikian juga seharusnya kita bertanggung jawab atas anak-anak kita. Kita harus menjaga dan memelihara anak-anak kita sampai mereka mampu bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri. Bekerja keras dan cerdas supaya kita mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membesarkan anak-anak kita adalah bagian tugas kita sebagai orang tua.

Tali Sipat

Tali Sipat

Tali sipat di dalam Amos 7:7-8 diterjemahkan dari kata “misqelet” yang dalam KJV diterjemahkan plumb line. Tali sipat adalah tali dengan pemberat non-magnetik yang melekat pada salah satu ujungnya. Ini adalah salah satu alat paling sederhana untuk memeriksa apakah dinding berdiri tegak atau mulai menjauh dari tegak lurus yang sebenarnya. Ketika talinya dipegang sedemikian rupa sehingga pemberatnya dapat menjuntai secara bebas, garis vertikal yang tepat dapat ditentukan. Pelukis dan tukang kayu mengunakan tali sipat untuk menjaga pekerjaan mereka tetap lurus. Sulit ketika berada di tengah proyek, untuk menentukan garis horizontal atau vertikal yang sebenarnya tanpa alat pengukur yang obyektif, sehingga tali sipat digunakan. Tali sipat menerapkan hukum gravitasi untuk menemukan sudut yang benar, untuk menunjukkan garis langsung dari atas ke bawah, dan untuk menjaga semuanya tegak lurus. Tali sipat tidak berubah atau bergerak sesuai dengan keinginan tukang kayu. Tali sipat dipergunakan sejak zaman kuno, dimana tali sipat hanya terdiri dari tali dan pemberat, mula mula hanya batu, tetapi kemudian pemberat yang terbuat dari logam. Tali sipat dikenal oleh banyak orang sepanjang sejarah Alkitab, termasuk Yesus Kristus yang sebagai tukang kayu atau anak tukang kayu memiliki seperangkat peralatan termasuk tali sipat.

Referensi pengunaan tali sipat di dalam Alkitab menunjuk kepada tali sipat Tuhan, bagaimana orang yang benar berdiri tegak menurut firmanNya. Sangat mudah membayangkan gambaran firman Tuhan sebagai tali sipat, sebab itu menjadi standar kelurusan. Hidup yang bengkok akan mudah dilihat dari firman Tuhan yang memang lurus adanya. Kapan pun umat Tuhan menjadi bengkok, Tuhan mengirim perusak untuk menghancurkan apa yang menjadikan diri mereka sebagai bangunan yang dikutuk. Namun, hampir tidak pernah mereka memikirkan atau melihat diri mereka sebagai yang jahat meskipun mereka menjadi begitu jahat sehingga Tuhan tidak tahan melihat orang munafik lebih lama lagi. Sebagian besar tujuan dari para nabi Tuhan adalah untuk memperingatkan umatNya betapa bengkok dan sesatnya mereka, terlepas dari bagaimana mereka merasa benar dimata mereka sendiri, di mana mereka berpikir bahwa ‘kejahatan yang dilakukan menjadi tidak jahat jika mereka yang melakukan’. Intinya, tali sipat menjadi standar tegak lurusnya bangunan, Firman Tuhan menjadi standar kehidupan kehidupan yang lurus atau benar dari umat Tuhan.

Belajar mengenai tali sipat mengigatkan kita akan dua hal: Pertama, standar kehidupan kita adalah firman Tuhan. Jika ada aturan manusia, maka aturan itu harus sesuai dengan firman Tuhan. Termasuk kita “mengadakan” penilaian terhadap orang lain, maka firman Tuhan patokannya. Kedua, segera kita harus bertobat ketika hidup kit tidak lurus lagi, sebelum Tuhan meluruskannya dengan hukuman yang tentu menyakitkan.

Kui

Kata “kui” terdapat dalam Amsal 17:3 dan 27:21 berasal dari kata matsrep , dalam bahasa Inggerisnya crucible. Kui adalah bejana yang mampu bertahan pada suhu yang sangat tinggi dan digunakan sebagai alat untuk melelehkan dan memurnikan logam, terutama emas atau perak. Di dalam Yesaya 1:25 dikatakan, “Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.” Artinya, pelarut ditambahkan, seperti alkali ketika melebur perak atau emas. Kotoran pada logam, apakah itu perak atau emas, akan melekat pada alkali.

Proses pemurnian dimulai dari memecah bijih kasar atau batuan keras yang terbungkus dengan mineral biasa, seperti timah, tembaga dan seng. Tetapi batu itu juga mengandung logam berharga seperti emas dan perak. Memecah batu diperlukan untuk memulai proses pemurnian untuk memudahkan logam yang sangat berharga itu dipanaskan. Kemudian tukang akan menempatka bijih yang hancur ke dalam kui, yang tahan api yang mampu menahan ppanas yang ekstrem. Selanjutnya tukang akan menempatkan kui ke dalam tungku pada suhu yang tepat yang diperlukan untuk menghilangkan logam lain yang akan merusak kualitas emas atau perak. Tungku yang dipergunakan tidak selalu sama. Beberapa tungku adalah lubang di tanah. Tungku yang lain di buat di atas tanah dan dalam berbagai jenis konstruksi. Saat bijihnya meleleh dalam kui, lapisan kotoran yang disebut “sampah” akhirnya timbul ke permukaan. Dengan susah payah tukang menyingkirkan kotoran-kotoran ini, ia kemudian memanaskan dan menempatkan kembali kui ke dalam tungku. Proses ini berlangsung beberapa kali sampai tukang menemukan bahwa emas atau perak itu sudah bersih. Tandanya adalah meas atau perak akan mengkilap sampai-sampai bisa terlihat seperti cermin yang memantulkan wajah si tukang. Keberhasilan proses pemurnian terutama terletak di pundak di tukang. Menurut Maleakhi 3, tukang akan duduk di tempat kerjanya dan mengawasi proses pemurnian dengan sangat hati-hati dan membiarkan logam yang dimurnikan itu dalam waktu yang tepat. Jika terlalu cepat atau lambat, maka proses pemurnian tidak berhasil.

Penulis Amsal menyejajarkan antara kui dan perapian. Di sini penulis Amsal menjadikan pemurnian emas dan perak dalam kui atau perapian sebagai gambaran untuk menguji hati. Jika dilihat di dalam 1 Petrus 1:6-7, maka hal itu dikaitkan dengan pemurnian iman. Kui dalam api itu menggambarkan orang percaya yang berada di dalam sebuah ujian kehidupan. Penderitaan dan pencobaan berguna untuk membersihkan hati dan iman orang percaya dari hal hal yang tidak berguna, seperti kesombongan, keegoisan, dll. Setelah hal itu dibuang, maka hati dan iman akan menjadi murni.

Sumber: Manna Sorgawi.